Penyakit Blas atau yang biasa dikenal oleh petani dengan sebutan Patah Leher merupakan salah satu penyakit utama pada tanam padi GOGO pada awalnya. Namun saat ini penyakit patah leher ini menyerang juga pada tanaman padi sawah.
Kerugian petani akibat serangan penyakit patah leher ini bervariasi mulai dari ringan, sedang bahkan hingga mengakibatkan puso ( gagal panen).
Penyakit patah leher atau blas di sebabkan oleh serangan jamur cendawan Pyricularia grisea, yang menyerang tanaman padi pada setiap fase pertumbuhan tanaman, baik vegetetif maupun generatif.
Pada fase vegetatif tanda khas yang nampak pada tanaman padi adalah pada daun. Terdapat bercak menyerupai belah ketupat yang meruncing pada kedua ujungnya dan melebar pada tengannya dan berwarna abu-abu.
Sedangkan pada fase generatif, serangan penyakit blas sangat jelas terlihat pada leher malai padi yang berubah menjadi kehitaman/gosong (neck blas), yang tentu saja menggangu proses pengisian bulir padi bahkan dapat menyebabkan hampa, mirip seperti serangan penggerek batang/beluk.
Lalu bagaimana cara pengendalian penyakit blas ( patah leher ) baik untuk mencegah atau bahkan mengobati serangan penyakit patah leher ini?
1. Gunakan varietas tahan blas
Penggunaan varietas ini terbukti cukup efektif guna mencegah serangan penyakit blas (patah leher). Dalam prakteknya tetap perlu dilakukan pergiliran anatar varietas tahan blas guna mengantisipasi perubahan/mutasi cendawan yang tergolong cepat. Beberapa varietas tahan blas seperti ( Inpari Blas, Inpari 17, Inpari 22, Inpari 34 Salin Agritan, Inpari 36 lanrang, Inpari 37 Lanrang, Inpago 8 )
2. Pemupukan Urea/nitrogen sesuai anjuran
Lakukan pemupukan sesuai anjuran dari Petugas Pertanian setempat dengan mengacu pada pedoman rekomendasi pemupukan spesifik lokasi, atau dapat mengakses situs Resmi Kementerian Pertanian bernama Katam sebagai pedoman awal.
3. Pengaturan waktu tanam
Serangan penyakit patah leher (neck blas) cendrung terjadi saat curah hujan yang tinggi dan banyak embun saat pembungan awal. Untuk itu aturlah waktu tanam sehingga saat memasuki fase pembungan diperkirakan tidak dalam kondisi ideal berkembangan cendawan penyebab patah leher ini.
4. Penggunaan Agensia Hayati
Pada fase vegetatif penggunaan agensia hayati Corynebacterium bisa nenjadi pilihan sebgai usaha untuk mencegah berkebangnya cendawan penyebab blas. Bila perlu lakukan penyemprotan 1 kali tiap pekan.
5. Penggunaan fungisida
Pengunaan fungisida kimia merupakan langkah terkahir bila dirasa masih diperlukan. Fungsida anjuran yang digunakan untuk pengendalian penyakit blas adalah yang berbahan aktif metil tiofanat, kasugamisin atau bahan aktif lain untuk pengendalian jamur yang sesuai petunjuk/rekomendasi petugas pertanian setempat.
Baca Juga : 51 Merk Fungisida Obat Patah Leher ( Neck Blas )
Demikan langkah-langkah yang dapat dilakukan guna mencegah keruguian hasil akibat serangan penyakit Blas atau patah leher, semoga bermanfaat.
0 Response to "LANGKAH PENGENDALIAN PATAH LEHER PADI (NECK BLAS)"
Posting Komentar