CARA MEMBUAT PUPUK KOMPOS

Apa sih beda pupuk organik dan pupuk kompos?

Jawabanya adalah pupuk kompos merupakan salah satu dari 4 jenis pupuk organik yang digolongkan berdasarkan dari bahan penyusunnya. Jadi pupuk kompos spesifikasi dari pupuk organik. Nah sebelum menjelaskan tahapan cara membuat pupuk kompos, ada baiknya kita ketahui dahulu apa sebenarnya pupuk kompos itu.

Apakah itu pupuk kompos?

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari proses penguraian sisa-sisa tumbuhan/hijauan baik berupa sisa hasil pertanian atau dedaunan dan kotoran hewan (feses) oleh organisme pengurai. Organisme pengurai kompos dapat berupa makroorganisme (cacing, dsb) atau pun mikroorganisme (bakteri, dsb).

Lalu apa sih gunanya pupuk kompos?

Pupuk kompos memiliki fungsi yang sangat penting bagi tanaman, yaitu sebagai sumber penyedia unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat tumbuh dan berproduksi/ berkembangbiak dengan baik. Fungsi lain pupuk kompos adalah sebagai campuran media tanam yang baik untuk menamam didalam polibag atau pun pot.

Nah setelah kita tahu manfaat kompos, sekarang kita akan membahas cara membuat pupuk kompos. Secara garis besar ada 2 cara membuat pupuk kompos. Cara pertama yaitu dengan metode aerob (membutuhkan udara) dan yang kedua dengan metode anaerob (tidak perlu udara). Hasil pupuk kompos dari kedua metode ini agak sedikit berbeda dalam segi fisik, namun kualitas yang dihasilkan sama baiknya.

Lalu bagaimana cara membuat pupuk kompos dengan metode aerob?

Untuk cara pembuatan pupuk kompos dengan metode aerob sebaiknya dilakukan pada hamparan atau tempat terbuka yang bertujuan untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Bahan untuk pembuatan kompos dengan cara ini yang baik adalah yang memiliki materi organik dengan perbandingan C (karbon) dengan N (nitrogen) rendah dibawah 30:1 dengan kadar air berkisar antara 40-50 % dan pH berkisar antara 6-8. Contoh bahan yang cocok untuk dilakukan cara pengomposan aerob adalah hijauan dari jenis leguminosa (kacang-kacangan), sisa-sisa jerami, batang/gedebok pisang dan kotoran dari jenis unggas. Bisa juga menggunkan bahan organik yang memiliki materi organik C (karbon) dan N (nitrogen) tinggi  diatas 30:1. Contoh bahanya seperti serbuk gergaji kayu, sekam padi dan kotoran kambing. Pengomposan bahan tersebut diatas biasanya ditambahkan karbon yang berasal dari arang sekam dan juga kapur tani (dolomit) untuk menjaga pH saat pengomposan.

Sekarang kita jelaskan secara bertahap tentang cara membuat pupuk kompos dengan cara aerob.
  1. Pada proses pengomposan ini kita akan menggunakan bantuan bakteri dekomposer EM4. Buat larutan dekomposer EM4+air dengan dosis 1-2 cc/liter air. 1 liter EM4 mampu mengomposkan bahan seberat 1 ton.
  2. Pertama-tama siapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dibuat kompos berupa sisa-sisa hasil pertanian, hijauan (dedaunan) dan kotoran ternak.
  3. Kemudian siapkan lahan untuk proses pengomposan, sebaiknya diberi atap agar teduh tidak terpapar sinar matahari serta melindungi dari air hujan agar tidak masuk saat proses pengomposan.
  4. Potong atau cacah bahan yang berasal dari tumbuhan sehingga berukuran lebih kecil sekitar 1-2 centimeter. Pemotongan ini berfungsi agar mempercepat proses dekomposi serta memperlancar proses aerasi saat berlangsungnya pengomposan.
  5. Hamparkan bahan baku yang telah di cacah tersebut diatas permukaan tanah. Buat lapisan dengan bahan cacahan hijauan ini dengan ukuran selebar 1 meter dengan panjang 5 meter dan ketebalan sekitar 20 centimeter.
  6. Selanjutnya taburkan pada lapisan pertama tadi kotoran ternak setebal kurang lebih 5 centimeter, kemudian diratakan keseluruh permukaan.
  7. Kemudian percikan/semprotkan larutan bakteri dekomposer EM4+air yang telah kita buat sebelumnya di atas lapisan hijauan dan kotoran ternak tersebut. Semprotkan secara merata agar proses pengomposan berjalan maksimal.
  8. Ulangi langkah 5-7 sampai hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 meter.
  9. Kemudian tutup rapat tumpukan semua bahan tersebut diatas dengan menggunakan terpal/plastik tebal. 
  10. Biarkan campuran kompos tersebut selama 2-4 hari agar terjadi proses pengomposan, ditandai dengan naiknya suhu sekitar 65° celcius pada campuran bahan organik. Proses ini cukup penting dalam pengomposan, sebab bertujuan untuk mematikan bakteri-bakteri patogen, fungi serta benih-benih gulma (rumput).
  11. Setelah 2-4 hari buka penutup kompos lalu aduk tumpukan bahan secara merata dengan cara memulai dari pingiiran tumpukan kemudian di cangkul/disekop dari atas ke bawah mulai dari lapisan yang paling atas hingga yang paling dasar. Hal ini selain berguna untuk menghomogenkan kesemua campuran bahan juga berguna untuk menurunkan suhu. Bila dirasa kelembaban terlalu rendah, dicirikan dengan keadaan yang terlalu kering dari campuran bahan, maka dapat di tambahkan air secukupnya. Lakukan kegiatan pengadukan ini setiap 3 hari sekali hingga suhu kompos menjadi stabil pada suhu sekitar dibawah 45° celcius.
  12. Proses pengomposan ini memerlukan waktu sekitar 3-6 minggu, hal tersebut terjadi bergantung dari bahan baku yang digunakan serta bakteri starter dekomposer yang digunakan. Setelah kurun waktu tersebut, pupuk kompos siap di bongkar. Ciri pupuk kompos yang telah siap digunakan menjadi pupuk atau pun campuran media tanam adalah dari suhu yang sudah dingin, warna yang berubah menjadi lebih gelap/hitam kecoklatan coklat, serta teksturnya remah (bahan mudah hancur), tidak basah dan tidak berbau menyengat.
  13. Sampai disini pupuk kompos sebenarnya telah siap digunakan namun, agar penampilan pupuk kompos yang telah kita buat lebih menarik dan rapih perlu dilakukan pengayakan. Pengayakan dapat dilakukan dengan menggunakan kawat ram. 
  14. Terakhir kemas pupuk kompos yang telah di ayak tersebut dengan kantung plastik tebal ataupun karung, kemudian simpan di tempat yang teduh.

Lalu cara membuat pupuk kompos yang kedua yang tanpa udara (anaerob) bagaimana?

Metode atau cara pembuatan pupuk kompos yang kedua merupakan cara yang cukup mudah dan sepertinya cocok untuk skala rumah tangga. Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan pupuk kompos dengan cara anaerob bisa berupa sisa daun-daun tanaman, sisa limbah organik rumah tangga, ampas tahu, serbuk gergaji, kotoran ayam/unggas dan bahan lain yang relatif lebih lunak dari bahan yang digunakan pada proses pengomposan pertama.

Berikut tahapan cara membuat pupuk kompos dengan cara anaerob
  1. Potong kecil/haluskan bahan-bahan organik yang berupa hijauan.
  2. Campur bahan yang telah di potong kecil tadi bersama dengan bahan organik yang lain (kotoran unggas, serbuk gergaji dan ampas tahu), lalu semprotkan starter/dekomposer EM4 yang telah dicampur air dengan dosis 1-2 cc/liter air dan gula 1 sendok makan lalu aduk sampai merata dan diamkan selama 24 jam.
  3. Setelah 24 jam, masukan campuran bahan tersebut  ke dalam drum yang telah dimodifikasi seperti gambar dibawah. Lalu tutup rapat selama 3-4 hari untuk proses pengomposan.
  4. Setelah 3-4 hari buka dan dicek dari aroma yang telah berubah seperti aroma tape. Lanjutkan proses hingga kurang lebih 2-3 minggu. Cara membuat pupuk kompos dengan metode ini akan dihasilkan 2 jenis pupuk kompos, yaitu kompos cair dan padat. Kompos cair dapat diambil dengan membuka kran pada drum. Untuk kompos padat agin-anginkan dahulu sebelum digunakan untuk memupuk bunga-bunga kesayangan anda.
    Ternyata cara membuat pupuk kompos tidak terlalu sulit bukan?? Sekarang tinggal anda mempraktekan dan mencobanya. Terus simak artikel-artikel seputar pertanian lainya.

    Sumber alamtani dengan sedikit tambahan

    Artikel Populer