Pengertian Pupuk Organik
Pupuk organik memang sebuah kalimat atau kata yang tidak asing dan sering kita dengar. Namun apakah sebenarnya yang dimaksud pupuk organik itu?
Jawabanya ada dalam Permentan No.2/Pert/HK/060/2/2006 tentang pupuk organik dan pembenah tanah, mendeskripsikan bahwa pupuk organik adalah pupuk yang sebagian atau seluruhnya berasal dari tanam dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Saat ini teknologi yang berkaitan dengan pupuk organik mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satu faktor pendorongnya adalah semakin banyak konsumen yang lebih menyukai produk organik yang alami dan bebas bahan kimia yang dapat mempengaruhi kesehatan. Faktor rusakanya tanah akibat penggunaan pupuk kimia juga menjadi faktor pendorong semakin diminatinya pupuk organik.
Pupuk organik terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan dari bahan penyusun yang digunakan, cara pembuatan dan bentuk fisiknya. Dari bahan penyusunnya pupuk organik terbagi menjadi 4 jenis, yaitu yang berasal dari kotoran ternak, limbah hijauan, gabungan keduanya ( kotoran ternak+hijauan) dan pupuk hayati. Berdasarkan cara pembuatan terbagi menjadi 2 bagian besar yaitu dengan metode aerob dan anaerob. Sedangkan dari bentuk fisiknya terbagi menjadi yang berbentuk serbuk, granuler, tablet dan cair.
Jenis pupuk organik berdasarakan bahan penyusun
Seperti telah disebutkan diatas bahwa pupuk organik berdasarkan bahan penyusunya terbagi menjadi pupuk hijau, pupuk kandang, pupuk komos dan pupuk hayati. Sekarang kita akan sedikit merinci perbedaan keempat jenis pupuk tersebut.1. Pupuk Hijau
Sesuai dengan namanya, pupuk hijau adalah pupuk organik yang semua bahannya berasal dari pelapukan tanaman, dapat berupa sisa-sisa tanaman pertanian atau tanaman yang senagaja ditanam khusus untuk diambil hijauannya. Jenis hijauan tanam yang biasa di gunakan untuk membuat pupuk hijau adalah dari golongan leguminosa (kacang-kacangan) yaitu tumbuhan yang memiliki bintil akar seperti Turi, Lamtoro, dsb. Bisa juga dengan menggunakan tumbuhan air seprti Azola.
Tumbuhan Azola |
Untuk jenis leguminosa biasanya di tanam oleh para petani di lahan kering/tegalan sebagai pembatas kebun. Selain untuk pupuk, tanam jenis leguminosa juga sangat baik untuk pakan ruminansia sebagai sumber protein. Sedangkan tumbuhan Azola dapat diperoleh di daerah sawah berair. Tumbuhan ini merupakan pakis air yang tumbuh liar dan mengandung unsur N tinggi.
Usahakan bahan yang digunakan untuk membuat pupuk hijau memiliki kandungan unsur N (nitrogen) yang tinggi serta cepat dan mudah terurai di tanah. Cara aplikasi pupuk hijau cukup praktis, yaitu hanya cukup dibenamkan ke tanah sawah atau bisa juga dikomposkan.
2. Pupuk Kandang
Pupuk organik berikutnya adalah pupuk yang berasal dari ternak berupa kotoran (feses) baik dari ternak sapi, kerbau, kambing juga unggas. Pupuk kandang digolongkan berdasarkan dari jenis ternak yang mengeluarkan kencing (sapi, kerbau, kambing) dan tidak kencing (itik, ayam, bebek).
Pupuk kandang yang berasal dari ternak mengeluarkan kencing memiliki kandungan nitrogen yang relatif rendah namun tinggi fosfor dan kalium, sehingga sangat cocok untuk di aplikasikan pada pertanaman buah dan biji seperti padi, pare, terong, dan lain sebagainya. Pupuk kandang dari jenis memerlukan proses penguraian yang cukup lama.
Sedangkan untuk pupuk kandang dari ternak jenis unggas merupakan kebalikan dari jenis pupuk kandang pertama. Cepat terurai, tinggi kandungan nitrogen namun rendah fosfor dan kalium merupakan ciri pupuk jenis ini. Pertanaman yang cocok untuk pupuk ini adalah untuk tanaman sayuran daun, seperti bayam, kanagkung, selada, daun bawang dan lain-lain.
Pupuk organik yang berasal dari kandang banyak di gunakan untuk pupuk dasar pra tanam. Cara aplikasinya juga cukup simple, bisa langsung ditaburkan di lahan pertanaman atau terlebih dahulu di komposkan agar lebih baik hasilnya. Perlu diingat bahwa pupuk kandang yang akan digunakan sebaiknya yang telah dingin/matang, bukan yang masih baru karena suhu kotoran masih panas yang dapat melayukan tanaman.
3. Pupuk Kompos
Jenis pupuk organik yang ketiga adalah pupuk kompos. Pupuk kompos merupakan pupuk yang berasal dari proses pelapukan bahan-bahan organik dengan bantuan bakteri pengurai, baik makro maupun mikro organisme.
Hingga saat ini dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi mau tidak mau akhirnya menyentuh juga dunia perpupukan, tidak terkecuali dalam teknologi cara pembuatan pupuk kompos. Dengan beberapa metode pun didapat hasil pupuk yang tak kalah baiknya, seperti vermikompos dan bokashi Bentuknya pun bervariasi bisa berupa granuler, tablet, serbuk hingga pupuk organik cair.
4. Pupuk Hayati
Menurut Peraturan Mentri Pertanian Republik Indonesia pupuk hayati bukanlah tergolong sebagai pupuk organik, akan tetapi merupakan pupuk pembenah tanah. Berbeda dengan fakta di lapangan karena pupuk hayati sering salah di sebut sebagai golongan pupuk organik. Kenapa bukan termasuk pupuk organik karena pupuk hayati merupakan pupuk yang terdiri dari organisme hidup dengan kemamapuan untuk meningkatakan kesuburan dan juga meningkatkan nutrisi yang penting bagi tanaman.
Cara kerja pupuk hayati memperbaiki tanah berbeda dengan cara kerja pupuk organik. Pupuk hayati tidak menyediakan unsur-unsur hara secara langsung, namun dengan cara menagkap unsur nitrogen dari udara, membantu proses pelarutan kompos dan unsur hara lain di tanah. Dengan demikina pupuk hayati tidak serta merta meningkatkan kesuburan tanah, akan tetapi bertahap dan berlangsung terus menerus secara kontinu.
Beberapa contoh bakteri yang biasa terkandung di dalam pupuk hayati adalah seperti bakteri pengikat N bebas di udara yaitu Azotobacter, Bakteri pelarut fosfor tanah (Bacillus megaterium), serta Bacillus nucilaginous sebagai pelarut unsur kalium tanah. Jenis-jenis bakteri ini biasanya secara alami bersumber dari tanah di daerah pegunungan dan hutan.
Dari paparan singkat diatas dapat cukup jelaslah bahwa walau pupuk organik memiliki banyak jenis, namun tetap memiliki karaketristik pupuk organik menyuburkan dan menyehatkan tanah sehingga membuat pertanaman tumbuh dengan baik dengan hasil yang tinggi.
sumber alamtani dengan sedikit tambahan
sumber alamtani dengan sedikit tambahan