CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR

Apakah pupuk organik cair itu?

Sebelum membahas tentang cara membuat pupuk organik cair, sebaiknya kita mengenal terlebih dahulu sekilas tentang pupuk organik cair ini. Pupuk organik cair adalah pupuk organik atau pupuk kompos berbentuk cair yang dibuat menggunkan bahan-bahan organik yang telah mengalami proses pengomposan. 

Terdapat dua macam jenis pupuk organik cair yang dihasilkan dari proses pengomposan. Yang pertama yaitu jenis pupuk organik yang dihasilkan dari melarutkan pupuk organik setengah jadi ataupun jadi kedalam air. Pupuk yang dilarutkan bisa berupa pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk kompos atau bisa juga perpaduan ketiganya. Jenis pupuk organik cair yang dihasilkan dari proses ini memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan pupuk organik padat, perbedaan hanya pada bentuknya saja.

Jenis pupuk organik cair yang dibuat dengan pertama tersebut memang lebih mudah, namun memiliki larutan yang kurang baik serta mudah mengendap. Hal tersebut membuat daya simpan pupuk organik cair tidak mampu bertahan lama dan sebaiknya langsung diaplikasikan. Cara penggunaanya pun hanya terbatas pada penyiraman disekitar perakaran tanaman, tidak pada daun.

Jenis Kedua adalah pupuk organik cair yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik dengan cara anaerob dengan bantuan starter mikroorganisme aktif. Bahan-bahan yang akan dibuat merupakan material mentah yang belum mengalami pengomposan sehingga akan menghasilkan unsur hara berbentuk cairan.

Hasil dari proses pembuatan dengan cara kedua ini memiliki suspensi larutan yang stabil, tidak mudah mengendap bila di biarkan lama sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Setelah kita cukup mengenal tentang dua jenis/cara untuk mendapatkan pupuk organik, sekarang kita akan jelaskan cara membuat pupuk organik cair denga cara kedua.

Siapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk pembuatan pupuk organik cair yaitu :

  • Drum/ember plastik yang memiliki tutup agar kedap udara
  • Selang kecil/selang akuarium
  • Botol air mineral bekas


Kemudian siapkan bahan pembuat pupuk organik cair bisa berupa :

  • Kotoran ayam sebanyak 45% bahan
  • Dedak padi sebanyak 25% bahan
  • Hijauan segar dari jenis Leguminosa sebanyak 30% bahan
  • Gula merah/putih/tetes sebanyak 0,1% bahan sekitar 100 gr/100 kg bahan
  • Starter pengomposan/ EM4 sebanyak 50 ml/10 liter air
  • Air secukupnya

Langkah-langkah pembuatan pupuk organik cair :


  1. Cacah hijauan leguminosa dengan ukuran sekitar 0,5 cm, lebih halus lebih baik. Hal ini bertujuan agar bahan hijauan mudah hancur dan cepat terproses saat pengomposan berlangsung.
  2. Masukan hijauan yang telah di cacah tersebut bersama dengan dedak dan kotoran ayam kedalam drum/ember, aduk agar tercampur merata.
  3. Larutkan bakteri starter pengomposan EM4 kedalam air. Perbandingan air dan bahan yang digunakan adalah 1 : 2 dengan 1 bagian air dan 2 bagian bahan pembuat pupuk organik cair.
  4. Tuangkan air+starter EM4 tadi kedalam drum/ember dan aduk l agi agar merata.
  5. Tutup drum/ember kemudian pada bagian atas diberi lubang seukuran selang akuarium. Buat rangkaian drum/ember, selang dan botol air mineral berisi air seperti ini gampar dibawah. Fungsi selang adalah untuk mengeluarkan gas-gas yang muncul akibat proses pengomposan berlangsung dan menuju kedalam botol berisi air agar tidak muncul bau yang kurang sedap.
  6. Biarkan proses pengomposan berlangsung selama kurang lebih 7-10 hari. Pupuk organik yang telah jadi memiliki aroma seperti tape dan tidak berbau busuk.
  7. Setelah matang pisahkan antara cairan dan padatan dengan kain penyaring. Sisa padatan dapat dijadikan pupuk organik padat.
  8. Hasil pupuk organik cair tesebut dapat dimasukan kedalam botol plastik dan tutup rapat agar dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama yaitu sekitar 6 bulan.
Rangkaian drum pembuatan pupuk organik cair

Demikian tahapan demi tahapan cara membuat pupuk organik cair. Bagi anda yang memerlukan cara membuat pupuk organik padat dapat membaca artikel tentang cara membuat pupuk kompos.

Sumber alamtani dengan sedikit perubahan


Artikel Populer