Tikus sawah ( Rattus argantiventer ) masih menjadi salah satu hama utama selain Wereng Batang Coklat dan Penggerek Batang pada tanaman padi di Indonesia. Cara ampuh mengatasi tikus sawah yang paling baik adalah dengan menerapkan startegi tepat agar kerusakan ditimbulkan akibat serangan hama pengerat yang satu ini dapat diminimalisir. Sebagaimana kita ketahui hama tikus menyerang mulai dari persemaian hingga padi yang telah dipanen masuk lumbung /gudang.
Sebelum menerapkan strategi penanggulangan tikus sawah yang tepat, kita harus mepelajari terlebih dahulu bagaiamana siklus dari hama tikus sawah ini.
Populasi tikus sawah terjadi di sebabkan oleh adanya migrasi dari daerah/wilayah lain dan perkembangbiakan hama tikus di wilayah itu sendiri. Tikus sawah bunting selama 21 hari lalu menyusui juga selama 21 hari. Tikus sawah mampu menyusui anaknya dalam keadaan bunting, dan setelah melahirkan, tikus sudah minta kawin lagi setalah 48 jam atau 2 hari. Seekor induk betina tikus dalam satu musim tanam mampu menghasilkan anak kurang lebih 80 ekor.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Utama di Musim Gadu
Perkembangan tikus sawah yang sangat cepat ini sangat di dukung kualitas dan kuantitas ketersediaan pakan tikus di wilayah tempat tinggalnya. Tikus sawah termasuk hewan Omnivora yang memakan segala sesuatu, namun tanamn padi terlebih yang mulai memasuki fase genertif ( bunting muda ) manjadi sumber makanan favorit bagi hewan pengerat ini.
Tikus sawah biasa tinggal/bersarang di berbagai daerah-daerah yang lebih tinggi untuk menghindari banjir, seperti pada :
- Tanggul Irigasi
- Tepi/pinggiran perkampungan dengan lahan sawah
- Jalan menuju ke sawah
- Saluran parit sawah
- Pematang/galengan ditengan lahan sawah
Setelah kita mengenal tentang siklus hidup dan tempat tingal dari hama tikus sawah ini, sekarang kita dapat menentukan Cara ampuh mengatasi tikus sawah dengan tepat, yaitu :
1. Gropyokan
Gropyokan tetap menjadi cara efektif yang dilakukan untuk mengendalikan hama tikus. Cara ini dapat dilakukan pada satu hamparan lahan sawah dan harus didukung kekompakan antara petani. Sangat efektif dilakukan saat bera atau setalah pembukaan lahan sawah.
2. Tanam Serempak
Lakukan tanam serempak yang bertujuan memutus ketersediaan sumber makanan dari hama tikus ini. Straregi tanam serempak dapat terlaksana dengan baik apabila terjalin kesadaran dan kerjasama yang baik antara petani, petugas pengairan dan pertanian.
3. Pengemposan dan Penggalian
Cara pengendalian tikus dengan pengemposan dan gali saat lahan bera dan awal pertanaman padi sangat efektif dilakukan, mengingat siklus hidup dari tikus sawah yang belum berkembangbiak pada fase ini. Membunuh 1 ekor induk betina pada fase awal (vegetatif ) sama saja dengan membunuh 80 ekot tikus pada fase generatif.
Pengendalian awal ini di fokuskan pada daerah yang menjadi sarang tikus (Tanggul Irigasi, pinggiran desa, jalan sawah, galengan, lahan sawah). Menurut sumber penilitian dari BPTP yang telah dilakukan, tanggul irigasi merupakan daerah sarang tertinggi dari hama pengerat ini.
Pengendalian dapat dilakukan dengan pengemposan dengan belerang, agar tidak merusak tanggul yang tinggi atau penggalian pada tanggul sawah yang mudah diperbaiki.
Tips : Untuk mengetahui lubang tersebut aktif/ dihuni tikus atu tidak dapat dilakukan pemetaan dengan memasang umpan tanpa racun terlebih dahulu, bila umpan tersebut dimakan keesokan harinya, kemungkinan besar lubang tersebut aktif dihuni tikus. Cara ini digunakan agar pengemposan/penggalian dapat mengemat biaya dan tenaga karena lebih efektif tepat pada sasaran sarang aktif tikus sawah.
4. Pembersihan Gulma
Lakukan pembersihan gulma atau semak belukar yang menjadi sarang habitata tikus di pematang/galengan atau sekitar lahan sawah. Hal ini bertujuan agar tikus tidak merasa aman bersarang di daerah-daerah tersebut. Pembersihan dapat dilakukan secara mekanis atau kimiawi denga racun rumput jenis Parakuat yang memilik bau menyengat.
5. Pemasangan Bubu Perangkap
Pemasangan bubu perangkap dilakukan dengan menggunakan 2 cara yaitu :
TBS ( Trap barrier system) yang membiarkan 1 lahan yang sering menjadi langganan seranga tikus pertama kali untuk di pasang perangkap yang terdiri dari dinding plastik dan bubu perangkap. Umur tanaman perangkap harus lebih awal dari tanaman sekitarnya yang masih mulai tanam.
LTBS ( Linear Trap Barrier System ) dengan memasang pagar plastik yang dibentangkan sepanjang minimal 120 meter yang telah dipsang bubu perangkap. Metode LTBS sangat cocok untuk menangkap tikus yang migran ( antara desa/hamparan yang berbeda umur).
6. Pengumpanan Umpan Beracun
Pengumpanan paling efektif dilakukan saat fase awal pertanaman yang diakibatkan belum banyak sumber makanan tikus. Umpan yang digunakan dapat berupa jagung, gabah, singkong, konsentrat pakan ternak, jangkrik/belalang, keong mas, kepiting, ikan teri dan sebagainya.
7. Pengendalian dengan Bau/Aroma Menyengat
Cara ampuh mengatasi tikus sawah selanjutnya adalah dengan aplikasi bahan-bahan yang memiliki aroma kuat ( busuk, wangi atau menyengat ). Cara termudah adalah menyemprotkan pupuk cair dari urine kelinci, kambing dan pupuk cair yang bau atau minyak wangi yang diharapkan mampu mengganggu indra penciuman tikus.
8. Pemanfaan Predator Alami
Pengendalian tikus menggunakan predator alami merupakan salah satu cara yang dapat di lakukan untuk mengendalikan tikus sawah. Dari berbagai predator alami tikus, burung hantu dari jenis Tito alba merupakan predator alami tikus yang banyak dikembangkan diberbagai wilayah. Pembuatan Rubuha ( rumah burung hantu ) di areal persawahan harus digerakan oleh para petani dan tingkat kesadaran masyarakat perlu di tingkatkan agar tidak memburu burung hantu yang ada di habitat persawahan dan alam liar.
Demikian berbagai cara ampuh mengatasi hama tikus sawah, semoga bermanfaat.
sumber : www.litbang.pertanian.go.id
0 Response to "CARA AMPUH MENGATASI TIKUS SAWAH"
Posting Komentar